Minggu, 21 Oktober 2012

Jumat, 21 September 2012

Beat Duos, Tablet Penghibur yang Ramah Kantong


TABULET menggelontorkan produk terbarunya Beat Duos dengan desain yang minimalis. Berbeda dengan pendahulunya, Tabulet Beat 2, kali ini frame sisi kanan dan kiri lebih tipis. Ditambah dengan warna gelap yang mewarnai seluruh bodinya, tablet 7 inci ini tampak elegan.

Beat Duos tidak memiliki kamera belakang maupun konektivitas 3G, namun untuk urusan mengisi waktu luang Anda dengan hiburan, tablet ini bisa diandalkan. Terlebih dengan bekal prosesor dual core Scorpio MX berkecepatan 1,5GHz, RAM 1GB dan GPU Mali-400 yang menjamin kinerjanya.

Layar 7 inci pada Beat Duos dibekali fitur Anti-Glare dan mendukung resolusi HD. Dilihat dalam posisi vertikal, pada bagian kanan atas layar tersebut terdapat kamera menghadap depan yang dibekali ketajaman VGA.

Bila menilik ke bagian bawah layar terdapat berbagai port pendukung yaitu port pengisi daya, microUSB, HDMI dan jack audio 3,5 milimeter. Sementara itu juga terdapat sebuah tombol reset terdapat di sampingnya.

Port
microUSB yang ada padanya membuat tablet ini bisa di charge menggunakan charger BlackBerry maupun perangkat lain yang memanfaatkan port serupa. Selain itu, port microUSb itu bisa digunakan untuk menguhubungkannya dengan papan ketik portabel atau flashdisk OTG.

Untuk sistem operasinya, Tabulet membenamkan Android Ice Cream Sandwich 4.0.3 pada tablet ini. Antarmuka yang digunakannya benar-benar apa adanya bawaan Google. Cara memuka layarnya pun khas dengan ikon berbentuk lingkaran. Pengguna juga bisa mengubah kunci tersebut menjadi pola atau nomor PIN. Namun sayangnya, fitur Face Unlock tidak bsia digunakan di tablet ini meskipun terdapat sebuah kamera depan.

Pada home screen, terdapat lima halaman yang bisa diisi degan aplikasi maupun widget yang diinginkan penggunanya. Pergeseran dari satu layar ke layar lain tergolong mulus, namun ada juga kekurangannya. Ketika Beat Duos dalam keadaan sleep dan pengguna menekan tombol power untuk membangunkan layar, perlu waktu sekira dua detik agar layar menyala.

Kinerja

Prosesor berarsitektur ARM Cortex A9 yang digunakan di tablet ini sanggup menghadirkan kinerja yang lancar, terlebih bila dibandingkan dengan tablet-tablet dengan harga di bawah Rp 2 jutaan. Aplikasi mengetik seperti Kingsoft Office, game World of Goo, Temple Run, atau Angry Birds bisa dimainkan tanpa masalah, media player seperti MX Media Player maupun WinAmp pun bisa dipakai dengan mulus. Sayangnya ada beberapa aplikasi yang ketika Okezone coba, tidak bisa digunakan di tablet ini. Beberapa diantaranya adalah games Fruit Ninja dan aplikasi YouTube.

Beat Duos dibekali sebuah aplikasi media player. Berbagai format film seperti .avi, mkv, mp4, flv, wmv dan mov. Sayangnya, aplikasi bawaan ini tidak otomatis membaca film apa yang terdapat di dalam tablet. Pengguna harus mencari dalam folder-folder sebelum bisa memutar film tersebut. Subtitle dengan file tambahan .srt bisa tertampil, namun untuk subtitle yang sudah disematkan langsung dengan file video tidak tampil.

Okezone melakukan percobaan dengan memutar film animasi Tekkon Kinkrete yang memiliki resolusi HD 720p. Film ini diputar menggunakan media player bawaan.

Layar Beat Duos yang beresolusi 1024x600 pixel menampilkan adegan-adegan film animasi tersebut dengan mulus. Kontras warna terjaga dengan baik, namun pada posisi tertentu, misalnya bila dilihat dalam posisi miring, gambar yang tampil sedikit kurang jelas karena layarnya tidak cukup terang. Di dalam kondisi cahaya terang layar tablet ini sangat memantulkan cahaya, sehingga bisa dibilang nyaris tidak terlihat jika Anda sedang berada di bawah terik matahari.

Selain dapat memutar film HD 720p berdurasi dua jam tiga puluh menit itu dengan lancar, baterai yang dibutuhkan untuk menontonnya sampai selesai hanya sekira 40 persen. Okezone bisa menggunakannya untuk dua kali memutar film sebelum baterai tersebut tersisa hanya sekira 10 persen.

Dalam menu setting tablet ini, terdapat pilihan tiga pilihan mode CPU yaitu normal, performance dan power saving. Pilihan ini terasa perbedaannya ketika Okezone memainkan game Dungeon Village. Game dengan grafis 2D ala RPG klasik itu sedikit lambat merespon juga sedikit terjadi lag ketika dimainkan dengan mode CPU normal dan power save, namun ketika mode performance yang dipilih, permainan bisa berjalan dengan lancar.

Bila digunakan untuk bermain game, dengan WiFi menyala, Beat Duos bisa bertahan selama kurang lebih 5 jam sekali charge, tergantung game yang dimainkan.

Tablet ini juga hadir dengan peramban bawaan yang bisa diigunakan menjelajah dunia maya dengan cukup cepat. Selain itu pengguna juga dapat meng-copy teks pada halaman yang diinginkannya. Okezone juga mencoba dengan Firefox for Android dan Opera, namun tidak bisa melakukan copy teks melalui keduanya. Peramban bawaan bisa berlari cukup cepat, meskipun kecepatan jaringan WiFi yang digunakan juga turut memengaruhi.

Soal kamera, Beat Duos tidak memiliki kamera belakang. Hanya terdapat satu kamera yang terletak di bagian muka, sisi kanan atas layar. Sayangnya kamera ini masih menggunakan resolusi VGA. Bila hanya digunakan untuk bermain-main melalui aplikasi kamera dengan filter seperti Pixlr o matic atau Paper Camera, rasanya kamera ini cukup.

Tabulet Beat Duos ini cukup nyaman untuk digunakan sebagai alat hiburan standar seperti menonton film atau sekadar bermain game sederhana. Terlebih bila mengingat harganya yang terjangkau, namun menawarkan spesifikasi yang tinggi dibandingkan tablet sekelasnya.

Spesifikasi:

Layar: QVGA 7 inci 1024x600
Prosesor: Dual Core Scorpio MX 1,5GHz dengan GPU Mali-400
Memori: RAM 1GB, memori internal 8GB, slot microSD up to 32GB
Port: microUSB, HDMI, jack audio 3,5 milimeter, charger.
Konektivitas: WiFi
Baterai: 3200mAh
Kelebihan: Harga terjangkau, USB On The Go, Resolusi 1024x600
Kekurangan: Layar kurang cerah, Respon layar kurang cepat
Harga: Rp1.599.000

HTC Desire VC, Si Tangguh dengan Kemampuan Dual-On

HTC meluncurkan beragam smartphone andalan terbarunya di tahun ini. Menghadirkan lini produk smartphone terbaru yang berjalan di sistem operasi Android 4.0, perusahaan produsen perangkat telefon genggam yang berkantor pusat di Taiwan itu tampak berupaya menggaet minat pengguna gadget Tanah Air dengan menawarkan smartphone berkemampuan Dual SIM, HTC Desire VC.

HTC Desire VC merupakan bagian dari keluarga HTC Desire, dengan saudaranya yakni seri  V serta C. Ketiga smartphone tersebut telah diperkenalkan di Indonesia pada awal Juni lalu dengan banderol harga yang beragam, mulai dari kisaran Rp2,5 Juta (HTC Desire C), Rp2,999 Juta (HTC Desire VC) dan Rp3,2 juta - Rp3,5 juta (HTC Desire V).

Untuk HTC Desire V dan Desire C, keduanya sama-sama memiliki kemampuan Dual SIM GSM dan GSM. Salah satu perbedaan kedua smartphone tersebut tertelak pada dapur pacu prosesornya, HTC Desire C mengadopsi prosesor 600Mhz, sedangkan Desire V tampil dengan kemampuan prosesor 1Ghz. Sementara HTC Desire VC yang kebetulan mampir ke kantor Okezone, mendukung Dual SIM GSM dan CDMA serta tampil dengan kekuatan single core prosesor 1GHz (Cortex-A5) dengan memori RAM 512MB .

HTC Indonesia beberapa waktu lalu telah memperkenalkan Desire VC dan menggandeng provider operator seluler Smartfren sebagai bentuk kerjasama (produk bundling). Smartphone ini mendukung SIM GSM dengan jaringan GPRS Triband (900/1800/1900 MHz), sementara CDMA 2000 (800MHz), EVDO Rev.A.
Tampilan Fisik

Sekilas, tampak tak ada perbedaan pada tampilan fisik smartphone HTC Desire VC dengan smartphone HTC kelas high-end seperti seri one X maupun S. Smartphone tersebut sama-sama mengusung layar mulai dari besaran 4 inci hingga ke atasnya, selain itu juga memiliki susunan tiga tombol sentuh pada tampilan depannya yang serupa.

HTC Desire VC tampil dengan layar sentuh kapasitif 4 inci (WVGA) dengan resolusi 480 x 800 pixels. Tampilan smartphone berwarna hitam dengan lingkaran merah yang elegan di bagian tepi kamera belakangnya. Memiliki ukuran tubuh 119.5mm x 62.3mm x 9.42mm dan berat sekira 118 gram, smartphone ini menawarkan keunggulan dalam sisi bentuknya yang ramping, ringan serta mudah dibawa bepergian, termasuk memasukkannya ke dalam saku.

Kenyamanan ketika digenggam semakin terasa, karena HTC Desire VC memiliki desain permukaan bergaris-garis (tidak sepenuhnya rata) di bagian belakang (tepat di sekitar logo HTC). Sehingga, smartphone tidak terasa licin ketika digenggam. Tombol power terletak di bagian sisi atas smartphone, yang posisinya berdekatan dengan jack audio stereo 3.5 mm.

Pada bagian bawah layar, terdapat tiga tombol sentuh yang sejajar dengan fungsi back, home dan recent apps. Di bagian sisi kanan smartphone ini, terdapat tombol pengaturan volume (+/-). Hanya saja, desain tombolnya hampir rata dengan permukaan sisi smartphone, sehingga terasa agak sulit dalam menekan tombol tersebut. Sementara di bagian kiri, terdapat tombol port Micro-USB yang berfungsi sebagai konektivitas serta melakukan pengisian baterai.

Untuk membuka bagian penutup baterai dan memasukkan SIM Card, pengguna dapat melakukan tarikan dengan arah berlawanan menggunakan dua jari (telunjuk kiri dan kanan)pada lubang kecil yang berbentuk memanjang di bagian bawah smartphone. Ketika telah berhasil membuka bagian penutupnya, tertampil dua slot SIM Card (CDMA dan GSM) dan juga kartu memori, MicroSD.

Fitur
Smartphone HTC kelas Desire memang tidak sebanding dengan seri HTC One. Spesifikasi maupun banderol harga, jelas menunjukkan perbedaan kecanggihan kedua seri smartphone tersebut. Akan tetapi, seperti sebuah frasa kalimat yang berbunyi, "ada harga, ada barang", maka siapapun yang berkeinginan untuk memiliki smartphone HTC terbaru dengan banderol harga yang cukup terjangkau, boleh melirik seri HTC Desire yang satu ini.

Memiliki tampilan interface HTC Sense UI v4.0 serta kemampuan Dual SIM, dimana seseorang boleh beranggapan bahwa smartphone ini bagaikan dua ponsel (GSM dan CDMA) yang dilebur menjadi satu perangkat mutakhir dan mampu aktif secara bersamaan, smartphone ini juga telah menawarkan fitur lengkap serta dukungan Beats Audio.

Beats Audio menawarkan kualitas suara terbaik melalui speaker yang terletak di bagian bawah smartphone (sisi belakang). Suara yang dikeluarkan melalui earphone bawaan HTC ini juga terdengar begitu jernih serta menampilkan detail suara, baik treble dan bass yang apik. Perihal multimedia, HTC Desire VC mendukung format audio seperti .aac, .amr, .ogg, .m4a, .mid, .mp3, .wav, .wma. Selain itu dukungan format video seperti .3gp, .3g2, .mp4, .wmv (Windows Media Video 9), .avi.

Perihal kemampuan mengabadikan gambar, HTC Desire VC sudah dibekali dengan kamera 5MP (resolusi 2592 x 1552). Kamera dapat merekam video Widescreen (800 x 480), memiliki fitur efek untuk foto seperti grayscale, sepia, negative, solarize, posterze dan aqua. Selain memiliki fitur zoom in dan zoom out secara mulus, smartphone ini juga dilengkapi dengan kemampuan autofokus serta lampu LED flash dengan pengaturan Automatic, sehingga lampu hanya akan menyala apabila kondisi ruangan dalam keadaan kurang cahaya. Tak ketinggalan, fitur pintar lainnya seperti face detection untuk mendeteksi wajah serta auto smile capture yang dapat menangkap gambar wajah seseorang dalam posisi tersenyum.

Beberapa fitur lain seperti Stereo FM Radio (RDS), dukungan A-GPS, serta Maps disematkan dalam smartphone ini. Selain itu, untuk konektivitas, smartphone ini juga sudah dilengkapi dengan fitur Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi hotspot, DLNA, bluetooth v3.0 (A2DP) serta storage untuk menyimpan data internal sebesar 4GB dan dukungan MicroSD hingga 32GB. Perihal kekuatan baterai, HTC Desire VC mengandalkan baterai standar Li-Ion 1650 mAh.

Dengan kemampuan Dual SIM (Dual On), maka smartphone juga akan menyerap daya baterai lebih besar ketimbang smartphone dengan dukungan SIM Card tunggal. Apabila kondisi di beberapa daerah atau area terkadang sulit mendapatkan sinyal, maka smartphone akan menghisap daya baterai lebih kuat.

Pengalaman Penggunaan
HTC Desire VC mengusung lebar ukuran layar yang bisa dikatakan sesuai dengan tren smartphone masa kini. Dengan layar 4 inci, smartphone ini cocok untuk membaca maupun mengetik teks dengan cukup nyaman. Selain itu, layar bidang tersebut juga terasa nyaman untuk menonton film atau video serta bermain game.

Kinerja prosesor inti tunggal 1Ghz cukup mampu menjalankan berbagai aplikasi game dengan lancar, seperti Angry Birds dan Frontline Commando. Kendati demikian, dengan memori RAM 512M, loading game Frontline Commando terasa memakan waktu sedikit lebih lama. Selain itu, ketika memutar video high definition 720p, frame per detik yang dihasilkan terlihat kurang sempurna untuk mampu memanjakan mata dengan menampilkan gerakan objek dalam film secara mulus.

Seyogianya pengguna harus berhati-hati pada layar smartphone ini, karena belum ter-built-in dengan protektor bawaan pabrik. Sangat disarankan memberikan pelindung layar tambahan, agar layar smartphone terlindungi dari goresan. Selain itu, suhu smartphone ini bisa melonjak ketika melakukan pemotretan gambar secara terus menerus.

Nokia Drive, Aplikasi Navigasi Offline Hemat Biaya

Aplikasi navigasi tentunya akan semakin bermanfaat jika bisa digunakan dengan modus offline. Artinya, bisa digunakan untuk menunjukkan arah walaupun tidak memiliki koneksi jaringan atau internet.

Nah, kali ini okezone akan menjajal salah satu solusi navigasi yang ada Nokia Lumia dan tidak bergantung pada koneksi internet, yakni Nokia Drive yang merupakan aplikasi turn by turn navigasi GPS gratis dari Nokia. Solusi navigasi ini merupakan salah satu aplikasi populer di smartphone Lumia.

Okezone menjajal aplikasi navigasi ini dengan menggunakan versi 3 Nokia Drive. Seperti namanya, Nokia Drive, aplikasi ini bisa menunjukkan arah saat sedang berkendara.

Tampilan dan pengaturan
Salah satu kelebihan utama navigasi Nokia Drive adalah bisa digunakan tanpa ada sambungan jaringan atau internet. Sehingga pengguna tetap bisa menggunakan aplikasi ini dengan offline dan tentunya akan menghemat biaya.


Sebelum menggunakan Nokia Drive secara offline, maka pengguna diharuskan mengunduh peta wilayah. Nokia menyediakan peta untuk wilayah Afrika, Amerika, Asia, Australia/Oceania, dan Eropa. Pengguna bisa mengunduh peta Indonesia yang ada di opsi “Manage maps” dan memilih “Asia” lalu “Indonesia”.

Peta Indonesia yang diunduh tadi akan memakan memori penyimpanan sebesar 156 MB. Setelah mengunduh peta dan ingin menggunakan Nokia Drive secara offline, maka pengguna harus memastikan “connection” sudah di posisi offline. Untuk mengaktifkan modus offline tersebut, dari tombol menu yang di sebelah kanan, pilih “settings” lalu “connection”.

Diungkapkan Product Manager Nokia Anvid Erdian, untuk wilayah Indonesia, peta Nokia sudah menjangkau 456.940 KM jalan. Selain itu juga ada dukungan suara navigasi laki-laki dan perempuan dalam beragam bahasa.

Dari antarmuka, Nokia Drive tampil cukup sederhana dan tidak membingungkan. Di layar utama, hanya ada gambar peta serta keterangan navigasi seperti km/h dan menu.

Lalu juga ada tanda “+” dan “-“ untuk memperbesar dan memperkecil tampilan peta. Ketika digunakan, aplikasi ini tampil dengan baik dalam posisi portrait dan landscape.

PerformaSetelah mengunduh peta dan mengaktifkan modus offline, Nokia Drive tetap bisa digunakan, bahkan jika tidak ada kartu SIM. Selain itu, peta di aplikasi ini juga memiliki dua tampilan yakni 2D dan 3D.

Mengingat fungsinya sebagai petunjuk arah saat berkendara, maka sebelum melakukan perjalanan, pengguna harus melakukan pencarian wilayah yang akan dituju.  Caranya, pengguna bisa memilih “Set destination” dari opsi menu, lalu cari daerah tujuan.

Setelah hasil pencarian muncul, akan ada pilihan "drive to", pengguna bisa meng-kliknya, lalu memilih “start” dan bisa memulai perjalanan sesuai arah yang ditunjukkan.

Sayangnya, Nokia Drive kerap menunjukkan jalur utama ke tempat tujuan. Bahkan terkadang, jarak yang ditunjukkan menjadi lebih jauh  dan memakan waktu lebih lama. Meski begitu, ketika pengguna mengambil jalur yang berbeda dengan yang disarankan, maka aplikasi ini akan tetap bisa memberitahukan jalur lain yang bisa dilewati.

Selain itu, pengguna juga tidak perlu melakukan proses pencarian lokasi tujuan berulang kali. Pengguna bisa memasukkan lokasi yang sering dituju di dalam daftar favorit. Setelah itu, dari daftar favorit, pengguna bisa memilih "pin to start" untuk membuat peta lokasi tersebut ada di home screen ponsel.

Terlepas dari kemampuan navigasi offline, Nokia Drive bukan hanya menunjukkan jalur yang bisa dilewati, tapi juga memberikan informasi lainnya. Sepanjang perjalanan, aplikasi ini juga memberikan informasi tentang pom bensin dan stasiun kereta api dengan ikon gambar.

Meski bisa menjadi panduan navigasi pintar yang menghemat biaya, Nokia Drive tetap seperti sistem navigasi ponsel lainnya. Terkadang ketika sedang menunjukkan jalur atau untuk mengetahui posisi pengguna, Nokia Drive belum bisa digunakan karena sinyal GPS yang mendadak hilang dan akan muncul keterangan “Lost in GPS”.

Tapi biasanya, “Lost in GPS” hanya terjadi sekira beberapa menit, sehingga pengguna tidak perlu merasa terlalu khawatir.

Secara keseluruhan, Nokia Drive bisa menjadi pilihan aplikasi navigasi GPS yang berguna ketika bepergian. Pasalnya, selain penggunaan yang sederhana, tentu dengan kemampuan offline bisa menghemat biaya yang harus digoroh karena tidak perlu menggunakan pulsa lebih atau biaya data.­

Hindari 6 Hal Ini di Media Sosial

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi karena penggunaan media sosial yang tidak tepat, maka perlu memperhatikan beberapa hal. Dilansir dari Mashable, Jumat (7/9/2012), ada 6 hal yang harus dihindari pengguna media sosial, khususnya pelajar.


1. Mempublikasikan aktivitas ilegal: Tidak bisa dihindari banyak pelajar dan mahasiswa melakukan eksperimen. Tapi yang harus diperhatikan adalah berhati-hati mempublikasikan video atau petualangan yang tidak berguna, karena kemungkinan bisa menghadapi tekanan dari sekolah dan tuntutan hukum.


2. Penindasan: Penindasan merupakan salah satu masalah yang paling serius di sekolah. Perlakukan yang kejam dan kata-kata penghinaan sering mengarah pada kekerasan, depresi, bunuh diri, dan diskriminasi.

Penindasan tidak hanya terjadi di "dunia nyata", tapi juga di dunia maya atau internet. Ketika pelajar menggunakan media sosial, blog, atau ruang online virtual lainnya sebagia forum untuk membicarakan hal yang menyakitkan, maka resiko dari penindasan tidak bisa diukur.

Bagi yang melakukan, tidak hanya bisa dikeluarkan dari sekolah, tapi juga menghadapi penuntutan hukum yang serius.


3. Membicarakan hal buruk tentang guru: Penindasan tidak hanya terjadi antar pelajar. Pelajar yang berbicara hal buruk tentang guru mereka atau mempublikasikan foto memalukan guru, juga memiliki risiko yang sangat besar.

"Mempublikasikan komentar negatif tentang guru di sekolah Anda adalah seperti memberitahukan bahwa Anda akan "membakar jembatan," kata asosiasi profesor multimedia di Point Park University, Heather Starr Fiedler.

Kerena itu, pelajar disarankan untuk bersikap waspada atas posting yang dibuat mengenai sekolah atau guru-guru karena kita tidak pernah mengetahui perasaan siapa yang akan telruka dengan publikasi tersebut.


4. Mempublikasikan konten dari komputer sekolah: Banyak sekolah yang melarang aktivitas di komputer yang tidak berhubungan langsung dengan tugas, termasuk penggunaan media sosial. Karena itu, jangan berpikir bahwa tweet atau update status yang di-posting dari komputer sekolah tidak bisa diketahui, pasalnya, sudah banyak sekolah menerapkan sistem yang bisa melacak alamat log-in dan IP.


5. Mempublikasikan informasi rahasia: Ini sebenarnya berlaku untuk semua pengguna media sosial, bukan hanya pelajar. Tapi anak muda, biasanya sangat rentan terhadap predator online dan pencuri identitas.

Sehingga, konten seperti foto yang dipublikasikan di media sosial seperti Facebook harus diwaspadai. Pasalnya,  informasi sensitif tersebut akan bisa diakses oleh siapa saja, bukan hanya hacker yang bisa melakukannya.


6. Informasikan rincian lokasi: Sebaiknya jangan terlalu spesifik dengan aktivitas sosial, seperti check-in. Terutama, check-in di media sosial ketika sendiri atau berada di lokasi terpencil.

"Sebaiknya kurangi berbagi tentang keberadaan Anda, baik ketika Anda sedang sendiri atau sedang berada di luar rumah sendiri," tutur analis media sosial, Brad Hines.

Selasa, 11 September 2012

ASUS Hadirkan G Series Terbaru, Notebook Gaming Dengan Ivy Bridge


Generasi kelima jajaran Republic of Gamers, dilengkapi komponen berteknologi terbaik

Jakarta, 21 Juni, 2012 ― Gamers merupakan segmen pengguna yang terus tumbuh pesat. Pengguna komputer kini tidak hanya memainkan game di PC desktop dan sudah banyak yang memilih bermain game di notebook mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari segmen tersebut, ASUS kembali menghadrikan update terhadap lini produk G Series.
Kali ini ASUS menghadirkan ROG G75VW dan G55VW, generasi ke lima dari jajaran Republic of Gamers G Series, notebook gaming yang bertenaga. G75VW (17,3 inci) dan G55V (15,6 inci) dilengkapi dengan komponen-komponen pendukung gaming berteknologi terbaik. Diperkuat oleh prosesor terbaru Intel, yakni Core i7 generasi ketiga, prosesor quad core yang dikenal juga dengan sebutan Ivy Bridge.

Embedded S Pen: Real Pen-like feeling for natural writing experience

S Pen presisi yang serbaguna memungkinkan Anda untuk mendapatkan pengalaman premium untuk mencatat, membuat sketsa, menggambar, dan bentuk-bentuk ekspresi kreatif lainnya.